Sifat Umum Seorang Staff IT di Perusahaan
Tentu ada suka dan duka yang menyertai setiap pekerjaan, mulai dari tanggung jawab sampai dengan adanya resiko masalah pekerjaan. Umumnya rasa duka timbul jika terjadi kehilangan data, dimarahi atasan karena pekerjaan yang belum tuntas hingga kemungkinan kecerobohan kita telah menyebabkan adanya masalah pada sistem.
Pengalaman sedikit berbeda ditemui saat bertindak sebagai konsultan IT, baik saat implementasi sistem, menjadi instruktur workshop/training maupun saat memberikan konsultasi sistem pada klien. Berikut adalah beberapa tipikal staff IT yang saya temui di lapangan.
Helpful dan Asyik
Tipikal staff IT seperti ini sangat enak untuk diajak kerja sama. Banyak dari staff IT klien yang mengenal saya melalui tulisan saya di blog dan sikap mereka yang menghargai saya tentu menjadi modal dasar untuk kerja sama yang saling menguntungkan. Dalam banyak hal, saya tidak membatasi alih ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki karena disamping membantu pekerjaan saya sendiri, hal ini sesuai dengan mekanisme yang ingin saya terapkan
Mengeluh
Ini juga tipikal yang mungkin umum di perusahaan. Banyak staff IT yang mengeluhkan situasi dan kondisi yang ia alami. Mulai dari gaji, atasan yang dianggap kurang menghargai, perusahaan yang dianggap tidak mau berinvestasi hingga masalah beratnya tugas yang harus dikerjakan. Untuk hal seperti ini saya biasanya cenderung untuk tidak bersifat provokatif dan lebih suka bicara dari hati ke hati mengenai pentingnya menambah pengetahuan agar keberadaan staff IT semakin diakui dan dihargai.
Birokratis
ipikal staff IT ini adalah serba mengutamakan prosedur. Hal ini merupakan sesuatu yang baik dari sisi keamanan namun jika dilakukan tanpa melihat konteks situasi, hasilnya menyulitkan proses implementasi. Contoh kasus misalnya adalah pembatasan berbagai hal, mulai dari akses koneksi, port yang bisa diakses, wewenang user yang terbatas dan lain sebagainya.
Meski kadang mempersulit upaya implementasi sistem, saya masih bisa memaklumi hal ini karena admin yang baik biasanya memang paranoid, heheh Untuk mengantisipasinya, saya sengajar menyiapkan cadangan, misalnya dengan menyiapkan koneksi internet mobile melalui jalur pribadi disamping pendekatan personal pada staff IT yang melakukan pendampingan
Menguji
Ada 2 hal yang menjadi alasan sifat staff IT seperti ini. Yang pertama adalah karena belum mengenal pribadi kita, sehingga mereka cenderung menguji seorang konsultan atau implementor dengan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya menguji penguasaan materi dan kemampuan. Pada salah satu klien yang melakukan workshop & inhouse training, saya pernah memerlukan waktu 1/2 s/d 1 jam untuk menjelaskan suatu topik tertentu agar si penanya benar-benar puas.
Alasan lain adalah persaingan antar staff. Staff IT yang bertanya ingin menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan yang cukup mumpuni mengenai suatu materi dan ingin agar teman-temannya tahu mengenai hal ini. Untuk kasus seperti ini, saya cenderung membiarkannya karena secara prinsip tidak merugikan siapa-siapa. Tak ada salahnya kita mengakui kemampuan seseorang jika memang ia memiliki kemampuan untuk itu
Resisten
Tipikal staff IT ini paling sulit karena biasanya ia sukar bekerja sama dan cenderung resisten. Biasanya disebabkan karena pekerjaan yang kita lakukan dianggap mengurangi kewibawaan yang bersangkutan. Dalam kasus lain, hal ini terjadi karena atasan langsung justru mempercayai kita sebagai konsultan dan dianggap mengabaikan keberadaannya.Untuk hal seperti ini, cara terbaik mengantisipasinya adalah dengan melakukan pendekatan personal dan menunjukkan bahwa kita tetap menghargai keberadaannya.
Secara general staff IT yang saya jumpai umumnya bersikap terbuka dan mau bekerja sama, karena niat dan pekerjaan saya sebagai konsultan bukanlah untuk mengambil alih pekerjaan staff IT melainkan membantunya mencapai suatu tujuan yang telah didefinisikan. Soal adanya nuansa yang berbeda antar staff IT klien merupakan suatu realita mengingat sifat seseorang tentu tidak selalu sama. Sepanjang kita mampu beradaptasi, biasanya hasilnya tidak mengecewakan.
Satu hal yang pasti, mengingat saya memiliki pengalaman yang sama sebagai staff IT, belajar dari bawah dan mendukung upaya penyebaran ilmu dan pengalaman, saya cenderung untuk merangkul sikap-sikap resisten yang mungkin timbul. Tentu ada satu-dua sikap yang mungkin tidak berkenan namun saya memaknainya sebagai sesuatu yang alamiah. Kita kan tidak mungkin meminta semua orang untuk sama dan satu pikiran dengan kita.
Tinggalkan komentar Anda disini
Email Anda tidak akan kami publish. Form bertanda * harus diisi